Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang...

Sabtu, 26 Februari 2011

Dari Duka, Jadi Suka...


Oh Desaku...

"Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan
Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan
Desaku yang permai"
Tak pernah terfikir olehku sebelumnya akan jatuh cinta pada pandangan pertama di desaku. Sungguh perjalanan yang tak direncanakan olehku dan keluarga, "Dadakan" kata yang tepat untuk itu. Berawal dari berita sedih ketika kakekku sakit keras dan kritis. Belum ikhlas dihatiku ketika mendengar kabar itu dan memutuskan untuk mengikhlaskan beliau. Besar keinginanku untuk bertemu beliau, terselip satu pintaku untuk melihat beliau yang pertama dan terakhir kalinya. Puncaknya pada hari Senin tanggal 7 Februari 2011. Dari pagi paman dan kakak sepupuku sudah sms yang tidak menyenangkanku, salah satu smsnya begini bunyinya :
"Mbak ri sm keluarga doain ikhlasno nek wis tkan wektne sng kpnak ninggle khusnul hotimah"12.22
Tanpa ada balasan sedikitpu dariku, karena besar harapanku agar dapat bertemu beliau pertama dan terakhir kalinya
Pesan berikutnya pun masuk dengan maksud tak jua berbeda
"Mbak ri, kabari paman n bibi mdh2n kakek seandenya di panggil YMK menjadi khusnul khotimah yg ikhlas y smuany."12.43
Sulit untukku membalasnya, aku tetap ingin melihat beliau. Ku bertemu kepala sekolah untuk meminta izin, hari jum'at depan kami baru punya kesempatan untuk itu. Hingga selesai dengan kesibukanku disekolah barulah aku membalas nya. Dengan sedikit rangkaian doa dihati, ku hanturkan do'a ku pada sang khalik agar dapat memberikan yang terbaik untuk kakekku. Kali ini aku mengikhlaskan, apapu yang Allah berikan. Aku Ikhlaskan bila kakekku dipanggil. Aku tidak mau menghambat perjalannanya. Aku benar-benar mengikhlaskan beliau. lalu ku balas pesan2 sebelumnya dengan satu kata saja "AAMIIN".
Satu pesan balasan terakhir dari pamanku yang mengejutkan dan memecahkan tangisanku.
"Dek ri, kakek udah meninggal tadi jam 2krg seperempat yg sabar y semuanya"Ya Allah, aku baru saja membalas smsnya kurang dari 1 jam, iya. Aku bisa saja menjadi ppenghambat kakekku dalam perjuangan akhir hidupnya. Aku sungguh merasa bersalah. Apalagi, ayahpun merasa terpukul ketika ku bacakan sms itu. Gara-gara kontrak kerjaku ayah tidak dapat menemui kakek untuk yang terakhir kalinya. Ayah tidak bisa memenuhi azamnya untuk membawa keluarganya sebelum kematian menjemput kakek...
Tak dapat terbendung lagi air mata itu jatuh dan terus mengalir hingga keberangkatan kami dua hari setelah perginya kakek. Seharusny perjalanan ini dmulai dg hati gembira n tanpa air mata...Perjalanan menuju desa tercinta yang kudamba-dambakan sejak dulu. Keinginan untuk kesana sudah ku pendam sejak lama. Memimpikan agar dapat berkumpul dengan keluarga besar menjadi harapan dan impian terbesarku sejak dulu tapi tanpa airmata dan duka sedikitpu sedikitpun.Dua hari, dua malam perjalanan membuatku lelah, namun tetap menyenangkan dalam duka. Menyebrangi selat sunda dengan panorama nan indah kami sampai didesa tercinta. Ambarwinangn, kebumen, Jawa Tengah. Sambutan hangat dari keluarga besar serta keindahan alam desa membuatku jatuh cinta. Udara dingin nan sejuk, pemandangan elok nan memukau, hamparan sawah nan indah serta keramahan masyarakat desa. Indah dipadang mata, menenangkan jiwa. Mungkin memang karena aku yang tidak pernah melihat desa jadi saat pertama kesana aku terpesona. Buka itu tujuan utama, tapi berziarah dipusaran kakek tercinta. Ini kali pertamanya untukku berziarah di makam keluarga. Sungguh bukan keadaan yang menyenangkan. Dihadapan pusaran beliau kami melantunkan surat Yasin. Tak dapat menahan tangisku, mungkin bila tidak ada orang disekitarku aku sudah trsenduh mengeluarkan air mata. Ingin kukatakan "Kakek, kami datang. Kami datang untukmu. Aku cucumu yang belum pernah engkau lihat, peluk dan cium.Aku mencintaimu karenaNya. Semoga engkau mendapatkan tempat yang lapang disana" namun aku tidak bisa, aku malu pada ayah, ibu, paman dan nenek yang hadir. Terlihat jelas juga kesedihan dari ayah tercinta ketika menutup doa dan mengakhiri ziarah itu dengan memegang nisan dan mencium tanah. Ada penyesalan mendalam yang tertahankan dari sosok ayah yang kuat. Kami merasa kehilangan... tapi begitulah hidup, berputar dan akan terus berputar. Kebudayaan yang tak patut dikembangkan terus bergerak dan dijalankan. "nigo ari, nuju" dirayakan. Tak sampai hati aku melihatnya, ingin ku katakan "ini tak ada dalam ajaran Rasul" tapi akau tidak punya kekuatan. Kematian adalah peristiwa menyedihkan lalu kenapa harus dirayakan!Melawan dengan do'a adalah jalan terakhir dari sebuah ikhtiar.
Berkumpul bersama keluarga adalah saat yang paling menyenangkan. Bertemu banyak orang membuat kesedihan itu berubah jadi kebahagiaan. Ternyata aku banyak saudara, semuanya menjadi istimewa. Aku senang banget, Aku mendapat kakak. Iya, panggilan kakak untuk saudara yang tak pernah dapat ku katakan diPalembang untuk keluargaku. Senyum mereka menyejukan hati, menghangatkan jiwaku, keceriaan menghidupkan jiwa. Perjalannan yang sungguh menyenangkan. Aku bener2 betah disana, menikmati kehidupan disan sungguh membuatku bahagia. Udara sejuk, hamparan padi yang menguning, anak2 desa, sepeda, pantai bahkan jalan2 ke Yogyakarta bersama kakak sepupuku. Wah tak pernah tepikir oleh ku karena tujuanku mudik bukan untuk itu. Yogya, akhirnya aku datang juga. Walau singkat namun tetap hangat. Kota pelajar, sebutan yang indah. Benar benar kota yang ramai denga aneka manusia didalamya. Sayang aku tak sempat menikmati lebih lama. Perjalanan satu hari ke Jogja membuatku rindu ingin berjumpa kembali. Membayangkan naik sepeda ontel dengan pakaian ala putri belanda, enak kali ya klo dilakukan. Wah mau...mau...mau...Liburan dadakan yang menyenangkan, ingin ku mengulangnya kembali. Harapku bisa tinggal disana karena aku penat dengan kehidupan kota. Mulai saat ini, q bertekat untuk menabung hingga aku bisa datang dan singgah lebih lama lagi di desaaku. Semoga Allah senantiasa memberkahi keluargaku, memberi kami umur panjang dan rizky yang melimpah hingga bisa bersama kembali selamanya... Aamiin. I love my Village so much. Thanks Allah, for your giving...
Kebumen, wait me...


"Keluarga adalah Anugrah"





Tidak ada komentar: