Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang...

Selasa, 03 September 2013

Ketika Mentari Tak Bermentari...

Ketika Mentari Tak Bermentari... Hanya Kembali ke Illahi...


Masalah Itu Mendewasakan...

Perjalanan melewati hari2 yang penuh warna tak semudah membalikan telapak tangan. Tahun itu sangat sulit kulewati. Pergantian pemimpin dan mengganti juga system kerja. Sibuk dengan akreditasi dan administrasi, belum selesai amanah yang satu yang lain sudah menghampiri. Di titik seperti itu aku dan teman-teman merasa merasakan sangat lelah dengan pekerjaan yang tidak ada habis-habisnya, rasanya tidak punya kebebasan berekspresi hanya mengikuti perintah atasan dan menjalankan. Rasanya ingin berhenti saja ditengah jalan namun aku melihat mereka-mereka yang tetap istiqomah dan akupun merasa malu untuk mundur. Belum lagi yang tidak bisa aku mengerti ketika emosiku memuncak ditengah kesibukkan. Sampai detik ini aku tidak habis fikir betapa beraninya akau bersikap cukup keras kepada salah satu pengurus yayasan disekolah. Aku benar-benar menyesali tapi aku tetap berharap apa yang aku lakukkan itu mendidik bukan hanya sekedar luapan emosi sesaat. Aku tidak ingin hal yang sama terjadi pada orang lain lagi. Cukup sampai disini dan aku tidak mau dia memfithanahku berkali-kali. Namun yang anehnya saat itu semua teman mendukungku dan mensupportku dengan sangat, hingga aku tidak merasa sendiri. Masalah itu mendewasakan dan saat itu akau juga belajar untuk menjaga emosiku agar tetap stabil. “be a solver trouble, not trouble make” Sebuah kalimat kecil yang disampaikan seseorang to ku. Itu salah satu masalah to ku hingga mungkin membuatku cukup “terkenal” diantara teman-temanku. Tak bisa kusebutkan satu persatu, hanya saja saat ini aku sedang menikmati apa yang aku jalani. Hem ketika titik jenuh itu datang aku hanya ingin mencoba rehat dan bermain sedikit dengan kbahagiaanny dan impianku, tembok penghalang tetap ada. Tapi apapun yang ada semua akan ada pelajaran hidup untukku.


Ketika Harapan Tak Berujung Kenyataan...

Selalu ada mimpi-mimpi indah ketika tidur namun ketika terbangun selalu ada penyesalan bahwa semua hanya mimpi. Hidup tidak selalu sama dengan apa yang kita inginkan. Namun bukan berarti kita tidak boleh merencanakan dan bermimpi tinggi, aku percaya impian kita akan menjadi kenyataan sesuai dengan usaha kita. Aku punya sebua mimpi kecil, ya hanya kecil namun walau sangat kecil akupun tidak dapat meraihnya. Sebagai seorang manusia biasa, aku mempunyai titik jenuh yang ingin sekali aku lempar jauh ketika dia datang. Aku mempunyai rasa lelah yang teramat sangat hingga aku ingin berlari hingga dia lelah mengejarku. Aku hanya bisa berusaha untuk lebih kuat dan semangat. Aku mempunyai rencana untuk berlayar ke Pulau Jawa. Aku ingin belajar, memperkaya ilmu dan merefresh semua yang ada dalam otakku. Sebuah khayalan kecil bisa keliling desa dengan sepeda ditengah hamparan sawah, bisa menikmati sunset ditengah padi yang menguning, dan bisa bermain air ditengah aliran air sawah sambil menangkap ikan. Backpacker dari Jakarta ke Kediri.Mengunjungi saudara-saudaraku dari disana, keliling Jogja dan banyak hal akan ku lakukan dalam waktu satu bulan saja. Awalnya memang sangan sulit aku raih. Mendapat izin dari sekolah terutama orang tua serta mencari dana mengumpulkan tiap rupiah dari apa yang aku terima setiap bulanya. Ramadhan menajawab segalanya, Awal ramadhan Allah seolah menjawab setiap do’aku. Allah permudah segala urusanku dengan mendapatkan izin sekolah dan orang tua hingga dana. Namun diakhir cerita tak seperti yang aku bayangkan. Allah menjawab semua ikhtiarku dengan sangat indah hingga aku dapat menjawab dengan sendiri. H-1 Aku mulai menganalisa semua, bagaimana kondisi kesehatan orangtuaku yang sangat berat bila aku tinggalkan walau hanya 1 bulan saja. Beban fikiran karna memikirkan aku yang harus berangkat sendiri kesana padahal ada kakak sepupu yang menemani. Aku tau beliau tidak pernah mengatakan ketidak setujuannya dengan sangat jelas. Karena itulah diiringi takbir dan air mata aku memutuskan untuk membatalkan keberangkatanku ke Pulau Jawa. Aku hanya manusia biasa, hingga detik inipun masih mengucurkan airmata ketika bermunajat, aku masih belajar ikhlas dan lapang dada. Aku percaya Allah akan memberikan kebahagiaan yang lebih baik dari ini. Allah akan memberikan kebahagiaan to semua yang aku sayangi bukan hanya aku. Sahabat-sahabat yang selalu menguatkan, memberi motivasi dan sangat aku syukuri. Mungkin ketika aku telah menikah, Ayah akan sangat senang hati bila aku menginjakkan kaki lagi ke tanah Jawa, Ayah tidak akan terbebani olehku atau mungkin akan ada rezeki melimpah atau aku akan S2 hingga aku akan sangat sibuk di Palembang, atau mungkin akau akan menginjakkan kaki ini ke Korea, Jepang, China atau Mekah. Aku tidak tahu karena semua rencana Allah. Aku akan mencoba merencanakan mimpi kembali dan mencoba merealisasikannya. Aku hanya akan memprosesnya sekuat yang aku bisa dan semampuku selebihnya maslah hasil aku serahkan hanya pada Allah semata… 
"Hasbi Rabbi JalallahMafi Qolbi IlallahAlalhadi SholallahLaa Ilaa Ha Illallah"


Bahagia tanpa Galau...!!!

Kebahagian terbesar seorang ayah adalah melihat anak gadisnya menikah dan menikahkannya. Itulah yang kulihat dikedua mata saudariku mb isti dan eka yang melangsungkan pernikahan di tahun 2013 ini. Sebuah kebahagiaan untukku ketika bisa mendampingi mereka hingga menuju pelaminan. Aku percaya setiap orang pasti akan bertemu dengan jalan kebahagiaannya masing-masing hanya saja waktu yang membedakan mereka. Aku saat ini sangat menikmati kehidupanku  yang ana rasa cukup sempurna. Ada keluarga yang penuh cinta, ada teman2 baik dan berhati emas mulia, ada anak2 yang dengan senyum dan tawa ceria hee,,.. These is enough. 
Seperti lagu dari Oppi Andaresta berikut ini:

"aku baik baik saja
menikmati hidup yang aku punya
hidupku sangat sempurna
I'm single and very happy
mengejar mimpi mimpi indah
bebas lakukan yang aku suka
 berteman dengan siapa saja
 I'm single and very happy"

Tapi bukan berarti aku ndk memikirkan kearah "sana". Aku tetap memikirkan tapi tidak harus ditampakkan,cukup aku dan Allah saja yang tahu... Aku banyak belajar dari sekitar, banyak saudara2ku yang dari usia sudah pantas untuk menikah tapi sang Pangeran Belum juga datang. Pastinya mereka lebih menginginkan sang pangeran hati segera datang. Dan aku, jauh dari kesiapan mereka. Kadang yang membuatku cukup sedih kalau ayah membanding2kn dengan anak tetangga yg sdh punya pacar, ditambah fitnah yang ada. Aku bersyukur dengan kesibukan dan amanah yang ada, Aku dikelilingai dengan orang-orang yang baik dan penuh perhatian dan itu tidak membuatku galau sebelum Sang Pangeran hati ini menjemput. Mempunyai banyak teman dan banyak saudara cukup membuatku bahagia. Satu hal yang aku tanamkan pada diri ini, tidak mau memikirkan hubungan yang lebih dari sekedar teman. Aku hanya ingin jatuh cinta pada seorang lelaki yang dengan segala keberaniannya meminangku, bertemu dengan Murrobi dan Orang tuaku bukan hanya sekedar memberi harapan palsu. Ya, jatuh cinta pada lelaki yang halal yang sudah mau menerima segala kekurangan yang ada pada diri ini. Kini aku sedang mempersiapkan diri saja, memantaskan diri dengan amal yaumi dan ilmu untuk bersanding dg dia. Memantaskan diri, hingga waktu itu tiba. Dan saat ini melihat dan memotivasi saudara2 yang akan dan punya semangat menikah pun memberikan kebahagiaan tersendiri untuk ku. Aku percaya semua akan indah pada waktunya. Allah paling tau yang teraik untukku. so Galau... No Way...!!! 



Palembang at My Sweet Room, 
On July 2013

_Ad Dhoif_


Senin, 02 September 2013

Celotehku 2012-2013

Awal Yang Menakjubkan...!!!

Hari itu hari senin, sekolah mulai kembali aktif. Seperti biasa sebelum masuk kelas dihari pertama kami mengadakan apel sederhana yang berisi perkenalan dengan guru-guru kepada siswa baru. Namun sayangnya aku tidak bisa ikut berbaris dilapangan bersama dengan guru-guru yang lain. Sebuah kecelakaan kecil menimpaku. Sebuah mobil sania berwarna biru kehijau-hijauan menabrakku yang sedang mengendarai matic tercinta dengan seorang teman. Akibatnya kaki kananku tidak dapat berfungsi dengan baik karena bengkak dan tidak bisa berjalan dengan sempurna. Kecelakaan yang mengharukan untukku. Tepat 2 minggu sebelum Ramadhan 2012 datang dimana orang tuaku paginya baru saja berangkat ke Jawa untuk ziarah. Ketika kecelakaan terjadi tak ada seorang keluargapun yang bisa ku hubungi karena ayah sdg pergi dan rasanya berat sekali untuk menghubungi kakak iparku. Mbak isti yang menghubungi teman-teman disekolah, Alhamdulillah dengan sigap teman-temanku di Bina Ilmi datang membantuku yang sedang bingung dan syok berat. 
Me and Friends...
Aku tak menyangka Allah masih memberikan kesempatanku to hidup. Saat itu aku benar-benar merepotkan banyak orang. Bayangkan dirumah ayukku harus mengasuh 2 orang anaknya yang masih kecil ditambah aku yang tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya merepotkan saja.Disekolah,harusnya aku mempersiapkan kelas baru dengan mendisplay dan merapihkan kelas tapi karena kondisiku beberapa hari aku tidak bisa masuk. Pun ketika akau masuk hal yang bisa aku lakukkan hanya melihat. Lantai 2 begitu terasa berat ku daki. Tapi aku sangat bersyukur ada teman2 semua yang menolongku. Mengangkat buku-buku dari lantai satu ke lantai dua. Membantuku untuk berbelanja dan semuanya jadi terasa lebih mudah. Di KGC pun harusnya aku bisa aktif to ikut hadir dirapat-rapat tapi karena kondisi tidak memungkinkan aku tidak bisa berbuat banyak. Alhamdulillah saudara-saudaraku memaklumi dan bersedia rapat dialihkan dirumah. Subhanallah, Aku benar-benar merasakan manisnya ukhuwah. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”. Sebaik-baiknya pertolonganadalah Pertolongan Allah saja. Itu adalah keajaiban Ramadhan 2012 untukku.


FATHONAH

“Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah” Inget lagu masa kecil....
Salah satu sifat wajib bagi Rasul adalah Fathonah, CERDAS. Bagaimana seorang rasul akan memimpin umat manusia bila tidak memiliki sifat cerdas. Para ahli sirah nabawiyah juga banyak menyampaikan betapa cerdasnya Rasulullah. Cerdas saat menjadi pemimpin perang dan pemerintahan, cerdas memimpin rumah tangga dan cerdas disemua sisi kehidupan Rasulullah.


Fathonah's Family
Tahun 2012-2013 aku memasuki kelas Cerdas, maksudnya kelas yang Artinya Cerdas,Fathonah. Aku naik kelas dari level sebelumnya. Kalau tahun lalu aku dapat amanah dilevel 2 dan tahun ini aku mendapat tantangan baru yaitu level 5. Awal yang sulit untukku karena memasuki level 5 pasti akan sangat berbeda dengan level 2. Anak-anak dikelas  5 tidak mungkin bisa aku ajak bernyanyi dan cerita-cerita seperti di kelas 2. Dibenakku anak-anak kelas 5 pasti sudah sangat dewasa, aku pasti harus selalu serius setiap hari. Oh amat sangat jauh dari karakterku...

Dengan kaki dan kondisi tubuh yang tidak cukup baik aku bertemu dengan ananda-ananda baru. Sungguh dengan kondisi yang tidak baik itu membuat aku secara psikis pun tidak baik, untuk memulai berbicara dengan mereka pun aku bingung namun dengan segenap kepasrahanku pada akhirnya terlewati juga. Mengenal ke 19 anak-anakku yang baru. Memang sedikit berbeda dengan wajah unyu-unyu kelas 2 yang lalu aku tapi ananda kali ini pun tak jauh spesialnya untukku. Ya setiap level punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ternyata mereka tak kalah manisnya dengan anak2ku sebelumnya. Aku bertemu dengan Shafira, Ririn, Julia, Adinda, Aisyah, Della, Dilla, Ajeng, Rani, Dafa, Ikhsan, Ahmad, Wira, Haqqy, Rizky, irfan, Ilban, Raihan, Abin.


Dilevel ini aku sendiri tidak ada pendamping seperti dilevel 2 setidaknya aku bisa membangun duniaku semauku diruang kelasku tanpa ada yang harus aku sakiti nantinya. Alla lah yang maha tau bagaimana kecerobohanku dan kekurangan yang ada padaku, bersyukurnya aku dkelilingi orang-orang berhati emas yang mau terus mensupport dan memaklumi segala kekuranganku.

Kejutan Kecil, Kebahagiaan Besar...!!!

Memasukki dunia anak-anak yang penuh dengan warna bak kilau semangat sang surya, begitu indah. 
04 November 2012 yang jatuh pada hari Minggu tidak mematahkan semangat anak-anaku untuk memberi kejutan kecil kepada bundanya ini. Padahal kebersamaan kami baru 3bulan lamanya. Hari itu Senin,05 November 2012  sebuah kejutan kecil dari anandaku tercinta diusiaku yang ke 24th,... Sebuah pesta kecil aku terima dengan penuh kejutan. Perjuangan mereka mengumpulkan uang hanya untuk membeli cake dan merayakan hari ulang tahunku membuatku terharu. Bahagianya melihat tawa mereka lebih dari segalanya. Mengubur semua keletihan karena tugas sekolah dengan administrasi dan amanah yang ada. Ditambah sebuah bingkisan kecil dari mereka, sebuah Boneka Gajah dengan warna yang ku suka. Bahagia dan Lucunya...


Colourfuuuul…

Warna-warni Kelas 5 Fathonah tak hanya sampai disitu,banyak hal yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Ketika aku marah dan ingin memberi kesadaran kepada mereka tentang artinya tanggung jawab dan kesadaran. Sebuah kejutan kecilpun aku terima dalam sebuah permohonan maaf disecarik kertas dan dipapan tulis. Menggugah hati ini... Wajah-wajah polos mereka memang tak pernah bisa membuatku marah.
Didalam kepenatan hari-hari, berjibaku dengan amanah dan kerja yang rasanya tak ada habisnya bagi melihat mereka dalam beraktifitas dapat menggugurkan semua kepenatan itu. Anak-anak yang tidak ada capeknya. Mereka yang penuh dengan warna, ada yang kalem, ada yang periang, ada yang super aktif. Ada saja tingkah mereka dari yang membuat marah, makan bersama, ngerumpi bersama hingga buka kontak jodoh untuk bundanya. Selalu mengundang tawa. Aku juga belajar bagaimana mereka saling perhatian satu sama lain. Ketika yang satu harus menerima hukuman karena kesalahannya maka yang lainnya cepat-cepat membantu agar saudaranya tidak mendapat hukuman. Aku belajar kasih sayang. Aku belajar tanggung jawab dari mereka sebagai konsekuensi dari apa yang mereka lakukan. Aku belajar melupakan yang terjadi kemarin dan menyambut hari baru. Aku belajar kompetisi yang sehat dan aku belajar bagaimana ceria.
Yel-Yel…
                (Tone : Terimakasih Guru)
Kelasku kelas Fathonah
Pintar dan Bersemangat
Kelasku Selalu Rapih dan Bersih
Guruku Bunda Sri
Yang Selalu Membimbingku
Di Kelas 5 Fathonah
Kelas Fathonah…!!!
Brilliant, Cheerful and Wonderfuuuuuulll….!!!
Allahuakbar!!!

Perpisahan Kelas Yang Mengharukan...



Hari itu kamis,11 Juli 2013... Hari terakhir masuk dalam kegiatan belajar mengajar dikelas V Fathonah karena hari itu hari terakhir ujian akhir dikelas 5. Sebuah Vidio karyaku berisi kegiatan dan foto-foto mereka yang tanpa sengaja ku dokumentasikan satu persatu. Foto-foto mereka yang beraktifitas dari yang cantik dan keren habis sampe memalukan. Foto-foto kebersamaan kami selama 1 tahun itu memberikan kesan yang sedikit berbeda dari mereka, dengan sedikit instrument music membuat suasana bertambah haru biru. Banjir air mata. Semuanya mengalir begitu saja, tak ada skenario khusus hingga sebuah pelukkan hangat dari mereka (ananda akhwat) kuterima. Sedih mengenangnya. Aku tak menyangka kebersamaan kami satu tahun itu cukup membekas dihati mereka. “Ananda-anandaku tercinta semoga engkau selalu bahagia, sukses dalam setiap langkah dan selalu menjalankan perintah Tuhannya.”

Keputusan Tetap Keputusan

Kamis, 29 September 2013, dimana semua berkumpul mendiskusikan hasil evaluasi belajar selama 1 tahun. Harus ku akui aku cukup berani, dengan airmata dengan kekuatan Basmallah apa yang terjadi siang itu berbeda dari bayanganku semalam. Ya keputusan dengan airmata hanya bisa diikuti dengan kata Maaf nak…





Perjalanan itu terasa sangat singkat, kebersamaan itu terasa sangat cepat. Bersama dengan mereka yang dengan senyum, tangis dan tawa. Do’aku semoga mereka sukses, bahagia dan ceria selalu… ^___^





Palembang, on my sweet room
Written on July 2013



_Ad Dhoif_


Senin, 18 Juni 2012

Sebuah Cita, Sebuah Cerita

Bismillah...

Seorang Guru... 
 
Kini kata itu menjadi bagian dari hidupku, melekat begitu erat hingga kedalam hati. Sebuah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dijalankan. Gara-gara suara sepatu guruku ketika dibangku sekolah dasar, profesi ini menjadi sebuah impian kecil dalam hidupku.Cita-cita ini selalu ku sebut dulu kini sudah berjalan bersamaku. 
Sedikit flash back ke masa lalu sebelum aku duduk diperguruan tinggi, sedikit memaksa pada orang tua agar tetap kuliah walau ekonomi tak sempurna. "Pokoknya Mw tetap kuliah, negeri atau swasta!!!" perjalanan menuju impian itu berawal dari sebuah "Perlawanan" pada orang tua dan mungkin saat itu telah membuat hati mereka teriris memikirkan bagaimana membiayain perkuliahanku nantinya. Jatuh bangun perkuliahan telah terlewati diperayaan yudisium bulan September 2010 diikuti dengan Wisudah pada 8 Desember 2012.
Awal karirku bermula di SDIT Bina Ilmi Palembang walau sebelumnya aku sudah mengajar dibeberapa bimbel tapi di Sekolah dimana aku bernaung sekarang aku menemukan makna seorang "Guru". Kini kata itu menjadi bagian dari hidupku, melekat begitu erat hingga kedalam hati. Sebuah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dijalankan.Tak pernah terfikir dibenakku untuk menjadi seorang guru sekolah dasar. Dari mengajar SMA dan harus bertemu dengan anak2 yang lucu menjadi shock therapy to ku. Jelas saja ketika langsung masuk, didudukan menjadi guru bantu di kelas satu. Mati gaya anak muda saat itu namun seiring berjalanya waktu aku bisa bertahan dan beradaptasi. Aku diberi amanah menjadi wali kelas dua, ini merupakan tanggung jawab yang besar untuk ku.Sempat terfikirkan dalam benakku aku tak akan sanggup namun segera ku tangkis rasa itu karena motivasi dan dukungan teman sekalian. 

Kelas 2 Khaibar....  "Bunda" begitulah ke 22 anak2ku menyapaku.
The big Family Khaibar T.A 2011-2012

The Ikhwan Of Khaibar
Disini keluarga baru terbentuk, hari demi hari aku lewati bersama mereka. Mecoba menjadi sosok seorang ibu untuk mereka, menjadi ibu yang tegas, menyenangkan dan nyaman. Ya dikelas ini, aku banyak sekali belajar. Belajar menerima kritikan dari rekan kerja, pimpinan dan orang tua siswa tentunya. Aku pun belajar bagaimana menghadapi siswa2 bermasalah, cara penanganan anak yang berbeda-beda. Marah itu jadi kebiasaan, ya marah untuk perbaikan. Dibenak anak-anak itu mungkin aku adalah sosok guru yang menyeramkan dan tampaknya mereka menjadi takut karenaku. Setiap hari Jum'at, biasanya suaraku tak lagi merdu ya karena setiap hari harus konser didalam kelas. Kesibukan "mengelolah"kelas serta adm sekolah harus ku penuhi apalagi menjadi seorang guru bukan hanya menyampaikan materi tapi membentuk karakter dan penanaman akhlak pada anak2 itu lebih berat dari sekedar mengajar dan melengkapi ADM sekolah.

The Akhwat of Khaibar
Tidak hanya kritikan, akupun kadang merasa senang pada beberapa orang tua yang cukup menghargai jerih payaku.Ketika kata-kataku dituruti, Tawa anak-anak dan keceriaan mereka menjadi sangat berharga untukku. Aku merasa Apa yang sudah aku lakukkan sangat dihargai lebih dari sekedar reward perbulan.
Kelaskupun pernah banjir ketika ada beberapa dari mereka yang pindah karena ikatan hati kami sudah terbentuk satu sama lain. Disini akupun menyadari, ketika mengajar aku butuh ruhiyah yang baik untuk kusampaikan kepada anak-anakku. Ruhiyah yang baik menjadi kekuatan yang super untuk ku menghadapi mereka.
Ini angkatan pertama yang telah ku bersamaku selama 1 tahun lamanya. Harapanku agar mereka selalu ceria dimanapun mereka berada, menjadi anak yang berakhlaq mulia dan sukses dunia akhirat.

Pernah terbesit dibenakku betapa kecilnya cita-citaku, namun baru aku menyadari walau kata seorang guru kecil namun dia bermanfaat besar untuk dunia dan perubahan.
Perjalananku masih panjang, tak akan aku biarkan terbuang sia-sia. 


Senyum Saudara seperjuangan...

Pramuka SDIT Bina Ilmi Palembang



Prepare ! Go to Cibubur!!!


















































Goresan hati Mentari...
_ Selasa, 19 Juni 2012, 02.33_


Minggu, 18 Maret 2012

Surat Untuk Ukhtiku,


Ketika Sebening Embun Pagi, Menghilang tiba-tiba dari Secerah Sinar Mentari...

Malam tanpa bintang dan bulan, tanpa udara yang menyejukan, hanya gelap sang teman setia. Malam ini tepat Ulang Tahunnya, saudariku yang entah dimana. Entah bagaimana aku sampaikan, pada siapa aku kirimkan pesan ini untukmu bahwa aku merindukanmu. Bagaimana harus aku kabarkan kabar baik dan buruk, bagaimana juga aku bercerita padamu keluh kesa hatiku selama ini. Bagaimana juga aku mendengar cerita-ceritamu, mendengar keluh kesahmu, berbagi suka dan duka denganmu serta berbagi masalah. Aku tak tau bagaimana caranya…

Malam ini, teringat jelas dimataku, awal-awal kebersamaan kita…

Dari sebuah baju gamis, jadi tukang ojek pribadi hingga perjalanan pengerjaan skripsi. Buat pakaian seragam, atau busana senada saja sudah cukup untuk kita bisa menjadi kembaran si hitam dan putih atau si gendut dan kurus, si kecil dan si besar, si pembicara dan pendengar. Kita berbeda, tapi kita tidak terpisah. Bisnis bersama, rasa marah dan kecewa bersama, ya lebih dari 2 tahun kita bersama dan melewati hari bersama-sama dengan matic tercinta. Dunia milik kita berdua.

Kita pun tak saling bercerita masalah-masalah kita satu sama lain, namun kita bisa mengerti satu sama lain. Kadang kita tak saling memahami, namun bagaikan angin menyapa dedaunan dan menjatuhkannya. Hal itu tak menjadi problema.

Masih jelas dibenakku pertama kau membuatku menangis, menelantarkanku ditengah malam dan hujan ditengah kota. Itu marah pertamaku memuncak dan menyakitkan. Teringat jelas pula dibenakku ketika aku membentak dan memaksamu ketika silaturahim idul fitri, karena kata-kataku engkau menangis. Benar ternyata, dibalik kebesaran dan kehebatan kata2 dan ceritamu sesungguhnya engkau lemah. Kau tak punya kekuatan lebih kecuali emosi yang tertahan.

Banyak hal yang tak dapat ku ceritakan satu persatu saudariku, kejutan yang terakhir ku terima adalah sebuah Al-Quran 3 bahasa darimu sebagai kado hari lahirku. Sebelumnya engkau bingkiskan padaku sebuah Al Qur’an jus diusia ke 22. Dua benda yang sangat berharga, Namun aku hanya bisa memberimu satu bingkisan saja diusiamu yang ke 23. Hari ini usiamu 24 tahun, ingin aku berikan satu bingkisan sebagai kado ulang tahun namun aku tidak bisa. Jangankan memberikan kado ulang tahun untuk mu, untuk mengucapkan selamat hari lahir saja aku tidak bisa…

Malam ini, ku dengarkan alunnan lagu dari Saujana “Jendela hati”, ini lagu kita saudariku. Dilagu itu kita terwujud dalam sebuah lagu. Engaku Embun Pagi dan aku Mentari. Iya, lagu mars qt. Kau tau ukhtiku, ku juga dengarkan lagu dari Brother untukmu teman. Ingetkan engkau pernah menangis gara2 lagu ini. Dan yang terakhir yang ku putar sebuah MP3 dari Brother, Do’a Perpisahan. Dulu aku selalu berharap itu sebuah lagu saja dan tak terjadi pada kita namun tampaknya masalah yang menyapamu membuat semuanya terwujud.

“ Kan ku utuskan salam ingatanku dalam do’a kudusku sepanjang waktu. Ya Allah bantulah hambamu. Senyuman yang tersirat diwajahmu, menjadi ingatan sepanjang waktu. Segala keberkahan bersimpuh padu. Kenangku didalam do’amu. Semoga Allah memberkahimu…”

Hanya ungkapan itu yang dapat ku ungkapkan. Aku percaya, semua adalah rencana Allah dan atas izinNya. Allah akan mempertemukan kita dalam keadaan dan keimanan yang lebih baik. InsyaAllah…

Ukhtiku sholihah, aku tak dapat menghubungimu dan bertemu denganmu. Ini harapanku terakhir, dan engkau dapat membaca tulisan ini. Ketika engkau membaca tulisan ini, segera hubungi aku. Aku tau engkau hafal no Hp q. Aku mencintaimu karena Allah. Do’aku semoga engkau baik2 saja… Hermayani, S.Pd.

Selasa, 15 Maret 2011

Jadi Buah Simalakama


Desaku, I’m Falling in Love

Aku…

Aku yang suka tantangan. Aku yang menyukai dunia2 baru. Aku yang ingin bebas, terbang riang. Aku yang ingin secerah mentari, yang bersinar disetiap hati. Aku ingin menjadi rembulan yang meghangatkan ketika malam Aku yang ingin menjadi embun pagi dengan kesejukan Aku ingin menjadi diriku sendiri yang apa adanya.

I’m Falling in Love...

“Kesan pertama begitu menggoda. Selanjutnya terserah anda” Begitu kata iklan,Allah telah memberikan kesempatan pertama untuku melihat dunia Jawa di kampung halman tercinta. Dan kini aku benar merasakan kenyamanan disana, semangat baru dan Hasrat baru disana. Aku benar-benar Jatuh Cinta… Jatuh cinta pada pandangan pertama pada kampung tercinta dan Yogyakarta… Entah kenapa aku ingin sekali kesana, bertemu dunia baru, mencoba merantau dengan semua harapan yang baru. Kenapa harus Jogja??? Karena selain dekat dengan desaku aku juga punya saudara disana, aku punya satu cerita singkat disana, Aku jatuh cinta dengan Jogja dan Jawah Tengah dan sekitarnya.

Inginku…


Inginku bisa kesana, belajar mandiri, mengumpulkan rupiah demi orang tua. Sukses disana dan membanggakan mereka, pahlawan hiduku. Inginku, bisa bersama keluarga besar diJawa, silahturahim terjaga tak ada jarak memisahkan. Inginku bisa melanjutkan pendidikan disana dengan beasiswa dan meninggikan derajat keluarga Inginku, menjadi kayak arena kaya itu mulia. Inginku, hati riang tanpa beban. Aku bahagia, orang tua bahagia, saudaraku bahagia karena kebahagiaan terbesarku adalah melihat orang lain bahagia. Inginku, bebas dari keterikatan. Bebas dari beban. Aku ingin belajar mandiri dan mencoba berpetualang.

Bisakaaahhhhh…???


Nampaknya tidak?Karena kau tau, aku anak bungsu. Ragil!!! Aku tidak akan mungkin tega meninggalkan orangtuaku tanpa ada yang merawat meraka disini. Aku ingin ters mengabdi dengan orang tuaku karena kebersamaan bersama mereka itu amat sangat singkat. Dalam waktu yang singkat itu aku ingin sekali berbakti dan membahagiakan mereka sebagai balas jasa atas apa yang telah mereka berikan kepadaku. Aku tidak ingin jauh dari orang tuaku. Aku tidak bisa, sungguh aku tidak bisa untuk itu.
Egokah aku…??? Penghasilanku saat ini tak dapat memberikan banyak hal untuk orangtuaku tercinta. Aku tidak dapat memberikan lebih dari sekedar terimakasih. Sekarangpun masih meminta, bagaimana nasibku kedepan. Aku tahu risky itu ditangan Allah tapi bila aku terus berdiam dan tak ada usaha maka akan ditangan Allah selamanya. Usaha yang maksimal akan memberikan hasil yang maksimal begitupun sebaliknya. Begitu egoisnya aku saat ini, ingin pergi merantau tanpa memikirkan orang tuaku. Ogokah aku ingin lepas dari pangkuan orang tua. Egokah aku yang hanya ingin lebih baik, meraih impian, membanggakan mereka, mencoba bergerak atas dasar cinta dan ibadah untuk hidup yang lebih baik


Bukankah kata Imam Syafii


“Orang berIlmu dan beradab tidak akan diam dikampung halaman. Tinggalkanlah negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan mendapatkan peganti dari kerabat dan kawan Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. AKu melihat Air menjadi rusak karena diam tertahan Jika mengalir akan jernih, jika tidak akan keruh menggenang Singa tak tinggalkan sarang maka tak akan dapat mangsa Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kena sasaran Jika matahari diorbitnya tidak bergerak dan terus diam Tentu manusia akan bosan padanya dan enggan memandang Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa Jika didalam hutan” “Ya Allah, Aku ingin bergerak, memberontak dan tak ada yang terluka.Namun aku tak bisa. Permudahkanlah Ya Allah…”

Palembang, 14 Maret 2011


Sri Rezeki, S.Pd

Rabu, 02 Maret 2011

Di Pematangan




Album : Anugerah Yang Terindah Munsyid : Gradasi http://liriknasyid.com

Di pematang kutatap bulan
Langit cerah cemerlang
Bertabur penuh bintang
Riangkan hati insan


Di pematang ku menerawang
tentang sebutir harapan
yang telah aku tanam
Di tanah kelahiran

Reff:
Butir padi keemasan
Tersapu angin melambai
Seakan membawa pesan
Tentang arti kesetiaan

Akan sebuah kerja panjang
Jalannya semakin terbentang
Membawa cahaya terang
Membangun desaku tersayang

Bridge(etnis):