Salah satu nikmat Allah swt yang menjadi sumber energi utama bagi kehidupan di bumi adalah Matahari. Matahari memancarkan energi dalam bentuk cahaya ke segala arah. Alhamdulillah, cahaya yang dipancarkan itu hanya sebagian kecil yang sampai kebumi namun sebagian itu sudah cukup sebagai sumber energi bumi. (Ga’ kebayang kan bagaimana kalau seluruh energinya sampai kebumi...). Jarak antara matahari kebumi adalah 150 juta kilometer. Jarak tersebut dinamakan 1 satuan astronomi dan bumi atau Astronomical Unit (SA)
Matahari merupakan sebuah bola gas yang amat besar, terdiri atas 94% atom hidrogen, 5,9% atom helium dan sisanya merupakan campuran karbon dan atom lain. Matahari tidak hanya diam dikelilingi oleh planet, satelit, dan komet, tetapi matahari juga berotasi dari barat ketimur. Namun setiap bagian tidak berputar dengan kecepatan yang sama. Untuk menentukan waktu periode rotasi matahari dapat terlihat dalam waktu berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan. Adapun instrumen yang digunakan untuk menentukan kecepatan rotasi matahari adalah spektoroskop. Dengan melewatkan cahaya matahari melalui spektoroskop, diperoleh spektrum matahari yang berupa garis-garis gelap. Garis-garis gelap inilah yang menunjukan tentang rotasi matahari.
Pada malam hari yang cerah, kita dapat memandang beribu-ribu bintang dilangitNamun ada xebagian benda langit yang kita anggap bintang namun bukan bintang melainkan planet. Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri, sedangkan planet tidak dapat memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan pengertian tersebut kita dapat mendefinisikan bahwa matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi. Bila kita amati dengan seksama ada lebih dari 4000 bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang sedangkan apabila kita menggunakan teloskop kita dapat melihat beribu-ribu bintang dilangit. Apakah denngan teleskop kita dapat mengetahui jumlah seluruh bintang yang ada? Jawabnya tidak karena kesukaran dalam menghitung dan menandai bintang yang sudah dan belum dihitung. Mengingat bintang-bintang terletak pada garis lintang dan bujur bola langit, setiap bintang dapat dipetakan dan difoto sehingga berdasarkan itulah bintang dapat dihitung. Dengan adanya komputer , hasil pemotretan hasil pemotretan bintang dapat disimpan,dipanggil dan dikoreksi kembali. Disamping itu hasil pemotretan dapat diambil secara langsung melalui layar monitor.
2 komentar:
Syukron ukhtie sarannya...do'akan aja semoga diberi jalan yang terbaik..amin
Ammin..
tapi saran apaan yach...?
Posting Komentar